Wednesday, November 11, 2009

Memasarkan Gereja

Pendahuluan
Buku ini ditulis oleh George Barna, seorang pendiri dari The Barna Group, sebuah perusahaan market research melalui polling yang mengkhususkan diri untuk mempelajari kepercayaan-kepercayaan religius dan kebiasaan hidup masyarakat Amerika Serikat, serta perpaduan antara iman dan budaya. George Barna adalah seorang Injili yang lulus summa cum laude dari Boston College (Bachelor degree in sociology with minor in religion), master degree dari Rutgers University, dan doktor dari Dallas Baptist University.
Buku ini dimulai dengan sebuah presuposisi bahwa pertumbuhan Gereja adalah suatu perspektif yang tidak akan diperoleh dari seminari. Bertolak dari pemikiran itu, Barna menyajikan pentingnya pemasaran bagi pertumbuhan Gereja masa kini. Sepuluh bab buku ini menyajikan argumen tentang arti penting pemasaran dan bagaimana melaksakan pemasaran dalam konteks Gereja.

Bab 1: Menolong Gereja Untuk Bertumbuh: Pentingnya Pemasaran
Barna menyatakan bahwa gereja yang berorientasi pada pemasaran adalah gereja yang berusaha untuk melakukan kegiatan-kegiatannya sesuai dengan keinginan masyarakat yang menjadi sasarannya. Dengan demikian, keberhasilan sebuah gereja adalah mencapai sasaran dan misinya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya yaitu menolong orang untuk bertumbuh dalam Kristus.
Barna mempunyai empat dasar pemikiran untuk pemasaran gereja masa kini yaitu: gereja adalah suatu bisnis pelayanan, pemasaran perlu sekali bagi suatu bisnis, sebagian besar gereja tidak mempunyai perspektif pemasaran dalam pertumbuhan dan perkembangannya, dan ada banyak orang kristen injili yang mau mempertimbangkan ‘konsep pemasaran’ dalam pelayanan gereja.
Dasar Alkitabiah perencanaan pemasaran adalah melalui teladan rasul Paulus (Kis. 6; 1 Kor. 9:19-23), Krsitus sendiri (Luk. 14:28-30; Mat 13; 25). Dengan melakukan konsep pemasaran, ada keuntungan-keuntungan yang nyata yaitu pertumbuhan secara kuantitas, komunikasi yang lebih baik, menjangkau lebih luas, adanya lingkungan yang berubah dll.

Bab 2: Apakah Pemasaran Itu?
Definisi pemasaran menurut Barna adalah kegiatan bisnis yang dapat dilihat, yang mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan memenuhi sasaran dan tujuan produsen. Dalam pemasaran, salah satu teori yang penting adalah dengan mempertimbangkan produk, pasar, promosi dan harga (P3H).

Bab 3: Apakah Artinya Gereja Yang Berorientasi Pada Pemasaran Itu?
Pemasaran gereja adalah kegiatan pelayanan dan usaha yang tampak terhadap orang-orang yang menjadi sasaran pekerjaan gereja yang tujuannya melayani dan memenuhi kebutuhan rohani, sosial, emosional, atau lahiriah manusia dan dengan demikian memenuhi sasaran pekerjaan gereja. Jadi penekanan pemasaran gereja adalah melayani gereja dalam pelayanannya.
Dalam konteks P3H (produk, pasar, promosi, dan harga), maka produk gereja adalah keselamatan yang diwujutkan melalui hubungan antara orang yang dilayani dengan Allah (primer) dan hubungan antara kita dengan sesama (sekunder). Pasar berarti setiap orang percaya adalah pemasar atau agen-agen penyalur yang wajib membagikan iman kita kepada sesama. Promosi adalah membangun dan membina hubungan dengan orang lain. Harga adalah komitmen kepada produk gereja secara holistik. Sedangkan langkah-langkah praktis untuk memasarkan gereja adalah penelitian, visi, rencana pemasaran, pelaksanaan, dan umpan balik.
Bab 4: Mengerti Pasarnya: Pentingnya Informasi
Kegiatan yang sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi disebut penelitian. Saat ini kita hidup dalam zaman informasi di mana mereka yang mempunyai dan menggunakan informasi dengan cara yang paling efektif mempunyai peluang terbesar untuk sukses di pasar.
Ada dua macam informasi yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah informasi yang dibuat oleh dan untuk gereja itu sendiri seperti survey jemaat dan survey dalam lingkaran masyarakat tetentu. Data sekunder adalah informasi yang didapat dari pihak lain misalnya laporan demografik, artikel, hasil polling dll.
Informasi yang didapat dari data primer dan data sekunder mempunyai arti yang penting dalam perkembangan gereja. Sebagai contoh umpan balik dari survey jemaat akan khotbah-khotbah di sebuah gereja menunjukkan khotbahnya terlalu teologis dan tidak cukup praktis. Dari hasil itu berarti khotbah-khotbahnya tidak diterima baik (tidak memberi makan yang cukup) dan jemaat yang tidak puas tidak akan mengundang rekan-rekannya ke gereja tersebut.

Bab 5: Pola Berpikir Kreatif Tentang Pemasaran Dan Pelayanan: Pentingnya Visi
Pengertian visi yang digunakan adalah suatu kesadaran yang luas tentang di mana kita sekarang berada, kemana kita akan pergi dan bagaimana kita pergi ke situ. Visi adalah karunia pada orang-orang tertentu yang biasanya berada dalam posisi pemimpin. Pemimpin memiliki dan mengkomunikasikan visinya, para pengikut menerima dan melaksanakan visi tersebut.
Ciri-ciri orang yang mempunyai visi adalah kreatif, praktis, tidak takut gagal, bersemangat untuk berhasil, seorang pemain dalam suatu team, tekun, dan ahli dalam bidangnya. Secara khusus bagi orang percaya, ada ciri-ciri tambahan yaitu tekun berdoa dan beriman. Visi dalam pemasaran gereja harus dikomunikasikan oleh pemimpin kepada jemaat dan dirumuskan dengan jelas sehingga dapat dilaksanakan dengan ketekunan.

Bab 6: Mengembangkan Suatu Rencana Pemasaran: Pentingnya Perencanaan
Membuat sebuah perencanaan sangat penting dan mempunyai lima keuntungan yaitu dapat mengenali dan memperjelas masalah yang ada, memberikan ‘kaki’ pada visi, dapat menentukan prioritas, penggunaan sumber daya secara efisien, dan kewajiban dan pertanggung-jawaban dapat direalisasikan melalui perencanaan. Rencana pemasaran adalah alat bantu yang penting dan mendasar bagi suatu organisasi yang berorientasi pemasaran. Rencana pemasaran berisi garis besar secara spesifik tentang langkah-langkah yang diambil untuk memenuhi tujuan-tujuannya.

Bab 7: Taktik-Taktik: Pentingnya Apa yang anda Lakukan
Penentuan sasaran yang ingin dicapai adalah strategi. Sedangkan taktik adalah langkah-langkah yang yang dilakukan agar dapat mencapai sasaran. Jadi taktik adalah hal-hal yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang dicanangkan oleh strategi. Taktik secara tradisional adalah dengan melakukan kunjungan ke rumah-rumah, media pasif, dan media yang dibayar. Menurut Barna, taktik yang berhasil adalah melalui undangan secara pribadi, pelajaran dalam kelompok kecil, dan program yang berorientasi pada anak-anak.
Pengembangan taktik harus selalu mengacu pada hasil penelitian akan kebutuhan masyarakat, mengembangkan hasil penelitian sekunder, menguji terlebih dahulu taktik yang akan dilakukan, jangan mengekang semangat kreatif kelompok inti, dan buat penaksiran yang realistis tentang sumber daya yang ada.

Bab 8: Menyusun Memanfaatkan Sumber Daya: Pentingnya Pelaksanaan
Untuk melaksanakan rencana pemasaran yang berhasil, ada tujuh langkah yang dapat dilakukan secara realistis sesuai kondisi masing-masing:
• Menetapkan satu orang sebagai ketua pemasaran bagi gereja.
• Menciptakan perasaan memiliki terhadap rencana di antara orang-orang kunci.
• Identifikasi sumber daya dan syarat-syarat yang diperlukan.
• Identifikasi sumber daya khusus yang tersedia.
• Melatih para pemimpin mengenai dasar-dasar pemasaran dan memanfaatkannya secara maksimal.
• Meminta pertanggungan jawab dari orang-orang yang diberi tugas.
• Melaksanakan seluruh rencana.

Bab 9: Mengkomunikasikan Kepada Masyarakat: Pentingnya Pesan Anda
Kadang-kadang kegagalan gereja dalam melaksanakan rencana pemasarn adalah karena kegagalan untuk mengkomunikasikan visinya kepada jemaat sehingga jemaat tidak berpartisipasi dalam melaksanakan visi tersebut. Komunikasi secara pribadi mempunyai peluang besar untuk mendapatkan umpan balik secara pribadi dibandingkan komunikasi secara masal.
Mengingat vitalnya peran komunikasi, penting sekali pemimpin gereja untuk mengkomunikasikan visi, rencana, dan strateginya kepada para anggota. Juga memberikan informasi secukupnya pada para pengunjung. Sebagai komunikator, kita tahu apa yang menjadi tujuan dan menggunakan pesan yang cocok (media dan berita yang tepat) untuk mendapatkan respon dari orang yang dituju.

Bab 10: Pemasaran Gereja: Satu Langkah, Bukan Obat Mujarab
Indikator untuk mengetahui efektifitas pemasaran adalah adanya pertumbuhan dari segi angka, lebih banyak jemaat yang terlibat, gairah yang tinggi, ada kepekaan terhadap pelayanan, tanggung jawab bersama, dan adanya perubahan suasana. Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah mendapatkan umpan balik dari para anggota gereja.
Akhirnya Barna menyatakan bahwa pemasaran itu menolong, tetapi bukan merupakan satu-satunya jawaban bagi pertumbuhan gereja. Ada banyak faktor-faktor lain yang berpengaruh bagi perkembangan gereja.

Penutup
Buku yang ditulis pada tahun 1988 silam ini merupakan sebuah buku yang menarik. Penulis menggambarkannya sebagai pedang yang berujung dua (bukan bermata dua). Di satu sisi, ide-ide pemasaran ala Barna bagaikan embun sejuk dalam padang pasir yang gersang. Saat ini ada cukup banyak gereja-gereja injili mengalami kemerosotan dalam jumlah di tengah naiknya jumlah populasi manusia dan naiknya jumlah orang kristen. Buku ini menawarkan sebuah pola pikir yang baru dalam menyikapi peran gereja yang umumnya pasif menjadi aktif dalam menjangkau masyarakat yang belum mengenal Kristus. Di sisi lainnya, buku ini telah melewati batas dengan menggunakan istilah pemasaran. Pada prakteknya dalam dunia, konsep pemasaran telah jatuh ke dalam konsep bahwa customer adalah raja yang harus dilayani apapun harganya. Jika konsep ini dilakukan oleh gereja maka hasilnya akan sangat mengerikan karena ajaran-ajaran yang keras akan lenyap, khotbah-khotbah yang menegur akan sirna dari mimbar gereja. Gereja hanya akan menjadi tempat pemuasan nafsu narsis dan psikologis masyarakat yang berdosa.
Menurut hemat penulis, dalam batas-batas yang tegas tanpa kompromi terhadap isi berita Injil dan digantinya istilah ‘rencana pemasaran’ menjadi istilah yang lebih netral seperti ‘rencana pengembangan gereja’, buku ‘Memasarkan Gereja’ seharusnya menjadi self-critique dan menjadi acuan bagi pelaksanaan pelayanan yang berkualitas tinggi dan lepas dari segala macam legalisme yang tidak dinyatakan dalam prinsip-prinsip kebenaran Alkitab.

1 comment:

David G E Purba said...

pak saya ingin membeli buku ini , bagaimana caranya