Wednesday, August 4, 2010

Pengantar Ke Dalam Perjanjian Baru

Pendahuluan (zaman antara PL dan PB)

Sebelum dan selama masa pembuangan, bangsa Ibrani giat menyembah berhala. Tetapi setelah kembali dari pembuangan mereka berubah menjadi bangsa yang menyembah Allah. Perubahan itu disebabkan mereka melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana nubuat nabi-nabi sungguh terjadi pada masa mereka. Selain itu mereka melihat bagaimana Allah melalui Daniel mengalahkan mantera dan ilmu sihir Babel. Pada masa akhir pembuangan, 50.000 orang Yahudi yang setia kepada Allah kembali ke tanah air mereka.
Dari masa Nehemia sampai pada permulaan Perjanjian Baru terbentang jarak 400 tahun di mana tidak ada seorangpun yang menerima ilham dari Allah. Selama empat abad zaman kegelapan, ada enam kerajaan yang menguasai daerah Asia Tengah yaitu:
• Zaman Persia (430 – 332 s.M)
• Zaman Yunani (331 – 323 s.M)
• Zaman Mesir (323 – 204 s.M)
• Zaman Syria (204 – 165 s.M)
• Zaman Makabi (165 – 63 s.M)
• Zaman Roma (63 s.M. sampai masa Kristus)
Pada masa itu bahasa Yunani menjadi bahasa umum, Roma membangun kekaisaran dunia dan jalan-jalan raya dibangun sehingga terjadi penyebaran bangsa Yahudi ke segala kota di dunia. Akibatnya synagoge-synagoge didirikan dan tuntutan-tuntutan Taurat diharuskan dalam hidup orang Yahudi.

Injil Matius
Penulis Injil Matius adalah Matius anak Alfeus, seorang Yahudi pemungut cukai. Injil ini ditulis kepada orang Yahudi dengan menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias yang sudah lama dinantikan mereka. Injil ini menggunakan istilah “Kerajaan Sorga” berulang kali. Garis besar Injil Matius adalah sbb:
• Mesias yang telah lama dinantikan oleh orang Yahudi kini menyatakan diri-Nya (1:1 – 11)
• Pelayanan-Nya di Galilea (4:12 – 16:12)
• Pengakuan Petrus. Kematian Mesias itu dinubuatkan oleh Yesus. Dia dipermuliakan di atas gunung. Dia mengajar ke -12 murid-Nya (16:13 – 18:35)
• Yesus berangkat menuju Yerusalem dan masuk sebagai Rajanya (19:1 – 21:6)
• Pengajaran-Nya yang terakhir di Yerusalem (21:17 – 25:46)
• Pekerjaan Mesias diselesaikan-Nya (26:1 – 27:66)
• Hidup yang baru dalam Yesus. Kebangkitan-Nya dan Amanat Agung-Nya (28)

Injil Markus
Penulis Injil ini adalah Yohanes Markus, sepupu Barnabas. Injil ini ditujukan bagi orang-orang Kristen di Roma dengan maksud memberitakan bahwa Yesus datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani (14:45). Injil ini banyak mencatat mujizat (20 mujizat). Markus banyak menceritakan perbuatan Yesus untuk meyakinkan tentang ke-Ilahian-Nya dan juga menulis tentang kemanusiaan Yesus (dukacita, marah, keheranan, dsb). Garis besar Injil ini adalah sbb:
• Yohanes Pembaptis sebagai utusan untuk memperkenalkan Yesus (1:1 – 13)
• Permulaan pelayanan Yesus di Galilea (1:14 – 45)
• Mereka yang mula-mula menentang Yesus (2:1 – 3:6)
• Pelayanan dan ajaran-Nya (3:7 – 4:34)
• Yesus semakin dikenal sebagai seorang Nabi yang mengerjakan mujizat-mujizat (4:35 – 6:6)
• Krisis-krisis dan konflik dalam pelayanan-Nya di Galilea (6:7 – 8:26)
• Pengakuan Petrus. Penderitaan Yesus dinyatakan-Nya. Yesus dipermuliakan (8:27 – 9:32)
• Pengajaran Tuhan Yesus (9:33 – 12:44)
• Khotbah tentang akhir zaman (13:1 – 37)
• Yesus dikhianati, ditangkap, dan diadili (14:1 – 15:15)
• Kematian-Nya, kebangkitan-Nya, dan kenaikan-Nya ke Sorga (15:6 – 16:20)

Injil Lukas
Penulis Injil ini adalah Lukas, seorang Yunani yang berasal dari Antiokhia. Injil ini ditujukan kepada orang Yunani dan orang Roma Kristen. Injil ini banyak menulis tentang masa muda Yesus. Hanya Lukas yang menulis tentang kunjungan Yesus yang berumur 12 tahun ke Yerusalem. Garis besar Injil ini adalah sbb:
• Kristus menjelma menjadi seperti saudara-saudara-Nya (1:1 – 2:52)
• Ajaran Yohanes dan silsilah Yesus (3:1 – 38)
• Yesus dicobai dengan pencobaan-pencobaan yang umum bagi kita semua (4:1 – 13)
• Pelayanan dan ajaran Yesus di Galilea (4:14 – 9:50)
• Yesus menuju ke Yerusalem dan melayani di Yudea (9:51 – 19:28)
• Ajaran-Nya yang terakhir di muka umum (19:29 – 21:38)
• Yesus dalam penderitaan-Nya dan kematian-Nya (22:1 – 23:56)
• Yesus dalam kemuliaan kebangkitan-Nya (24:1 – 53)

Injil Yohanes
Penulis Injil ini adalah Yohanes anak Zebedeus, saudara Yakobus. Injil ini ditulis kira-kira tahun 80 – 100 M dan ditujukan bagi semua umat Kristen sebagai suatu kesaksian untuk meyakinkan mereka dalam kepercayaannya. Injil ini mencatat tujuh orang saksi yang bersaksi bahwa Yesus adalah Anak Allah, tujuh mujizat, tujuh pernyataan “Akulah”, tujuh peran Roh Kudus, tujuh mujizat kesembuhan Ilahi yang dikerjakan Yesus pada hari Sabat. Yohanes mempunyai tiga maksud yaitu:
1. Meyakinkan anak-anak Tuhan (20:31)
2. Yesus Kristus ada dan kekal (16:28)
3. Yesus datang untuk milik-Nya (1:11 – 12)

Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Prakata Injil Yohanes. Anak Allah, firman yang kekal itu menjadi manusia (1:1 – 18)
• Anak Allah menyatakan diri kepada dunia ini (1:19 – 12:50)
• Yesus menyatakan diri kepada murid-murid-Nya dalam ajaran dan doa syafaat-Nya (13 – 17)
• Walau Yesus ditangkap, diadili dan disalibkan, namun dalam semuanya Ia akhirnya dipermuliakan (18 – 20)
• Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya dan secara khusus Dia mengutus Petrus (21)

Kisah Para Rasul
Penulis kitab ini adalah Lukas dan ditujukan pada Teofilus. Lukas adalah seorang tabib dan teman sekerja dari Paulus. Kisah ini ditulis setelah kenaikan Yesus dan sebelum kematian Paulus. Peristiwa-peristiwa yang dicatat mempunyai durasi selama 35 tahun. Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Pelayanan yang dipercayakan kepada para rasul melalui Roh Kudus (1:1 – 11)
• Pelayanan Petrus, Yohanes dan pembantu-pembantu para rasul (1:12 – 7:60)
• Oleh karena penganiayaan terhadap orang Kristen, Injil disebarkan ke mana-mana (8 – 12)
• Perjalanan-perjalanan pekabaran Injil Rasul Paulus (13:1 – 21: 14)
• Paulus menuju ke Yerusalem (21:15 – 23:22)
• Paulus dipindahkan ke Kaisarea (23:23 – 26:32)
• Paulus di Roma (27 – 28)

Penggolongan Kitab-Kitab Dalam Perjanjian Baru
Secara sederhana, kitab-kitab dalam Perjanjian Baru dapat digolongkan dalam tiga bagian yaitu:
1. Kitab sejarah: 4 Injil dan Kisah Para Rasul
2. Surat kiriman: semua surat yang ditulis para rasul kepada jemaat-jemaat.
Surat kiriman dapat dibagi menjadi surat-surat Paulus dan surat-surat umum (Yakobus; 1 dan 2 Petrus; 1, 2, 3 Yohanes; Yudas).
3. Surat Wahyu, yaitu berita tentang akhir zaman.

Surat Roma
Kitab Roma adalah salah satu tulisan Paulus yang paling penting karena isinya memuat uraian yang lengkap mengenai Injil dan berisi penegasan bahwa keselamatan hanya melalui iman. Keadaan Roma sendiri pada waktu itu mengalami kemerosotan moral yang besar, bahkan telah menyusup ke dalam rumah sembayang. Jemaat Roma didirikan oleh Paulus pada masa pemerintahan kaisar Klaudius pada tahun 42. Surat Roma ditulis oleh Paulus dari kota Korintus 15 tahun kemudian. Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Salam pembukaan dan pendahuluan (1:1 – 15)
• Tema surat Roma (1:16 – 17)
• Semua orang terlibat dalam dosa (1:18 – 11:36)
• Kehidupan orang percaya (12:1 – 15:13)
• Nasihat-nasihat terakhir dan salam penutup (15:14 – 16:27)

Doktrin-doktrin yang menonjol dalam Roma adalah:
• Kasih karunia (lebih dari 20 kali)
• Kuasa Allah dalam Injil-Nya yang dapat menyelamatkan orang yang percaya (1:16)
• Dosa sebagai kuasa maut (6:23)
• Kebenaran Allah yang diterima karena iman (3:22)
• Pendamaian dalam darah Kristus (3:25)
• Iman yang berasal dari Allah (12:3)
• Anak Allah, yaitu orang-orang percaya (8:15 – 17)
• Penebusan dalam Kristus secara cuma-cuma (3:24)
• Pemilihan Allah terhadap anak-anak-Nya (9:11)
• Pilihan Allah sejak semula (8:29)

Surat Pertama Korintus
Kota Korintus adalah sebuah kota perdagangan yang strategis di Yunani. Pada usianya yang ke-50, Paulus membangun, mengajar dan melayani jemaat Korintus selama 18 bulan. Dia ditemani oleh Akwila dan Priskila. Hasil yang didapat antara lain Krispus, seorang kepala rumah ibadat dan seisi rumahnya. Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Tantangan-tantangan dalam jemaat (1:10 – 4:21)
• Kesusilaan dalam jemaat (5 – 6)
• Masalah-masalah perkawinan diperbincangkan (7)
• Masalah-masalah penyembahan berhala (8 – 10)
• Penyalahgunaan upacara-upacara dalam jemaat (11)
• Rupa-rupa karunia yang dipakai untuk membangun jemaat (12 – 14)
• Kebangkitan Kristus dan kebangkitan kita (15)
• Tentang bantuan untuk jemaat di Yerusalem dan nasihat-nasihat Paulus yang terakhir (16)

Surat Kedua Korintus
Setelah suratnya yang pertama kepada jemaat Korintus, Paulus mengutus Titus (mungkin juga Timotius) untuk melihat reaksi jemaat Korintus. Ternyata ada banyak berita yang menghibur, tetapi lebih banyak lagi kabar yang menyedihkan dirinya karena salah paham, perselisihan dan tuduhan terhadap suratnya yang pertama. Oleh karenanya, dalam suratnya yang kedua, Paulus banyak membela diri dan pelayanannya serta menceritakan kepribadiannya.
Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Salam pembukaan dan pengucapan syukur Paulus (1:1 – 11)
• Paulus membenarkan diri dan menyatakan sebab-sebab ia belum sempat pergi ke Korintus (1:12 – 2:11)
• Sikap-sikap yang baik dalam pelayanan (2:12 – 9:15)
• Paulus mempertahankan kerasulannya (10:1 – 12:18)
• Kekuatiran Paulus dan nasihat-nasihat yang terakhir (12:11 – 13:13)

Pokok- pokok ajaran kitab ini:
• Iblis dikalahkan atau kita dikalahkan oleh iblis (2:8 – 11)
• Berilah dirimu didamaikan dengan Allah (5:20 – 21)
• Mereka yang hendak disucikan oleh Allah seharusnya bertindak terlebih dahulu (6:17 – 7:1)
• Mengenai karunia untuk memberi kepada orang-orang kudus yang hidup dalam kekurangan (8:3 – 7)
• Beberapa fakta dalam memberi (9:6 – 15)
• “Ujilah dirimu sendiri” (13:5)
• Kekuatiran Paulus pada akhir suratnya mengenai pertobatan dari kesalahan-kesalahan jemaat Korintus (12:20 – 21)
• Allah Tritunggal (13:13)
Surat Galatia
Jemaat Galatia yang dimaksudkan adalah suatu propinsi yang lebih besar di sebelah selatan Asia Kecil. Surat ini ditulis oleh Paulus dalam perjalanan pekabaran Injilnya yang kedua. Jemaat Galatia adalah jemaat non-Yahudi. Surat ini ditulis oleh tulisan tangan Paulus sendiri karena pentingnya ajaran di dalamnya. Rupanya dalam jemaat Galatia beredar ajaran yang mengajarkan “Injil yang lain”. Masalah yang dipersoalkan adalah apakah karunia Allah melalui Kristus adalah cuma-cuma atau harus melakukan hukum Taurat untuk memperoleh keselamatan. Paulus dengan tegas mengajarkan bahwa:
• Kuasa salib melepaskan kita dari kuasa dosa (2:21; 3:21 – 22)
• Kuasa salib melepaskan kita dari kutuk hukum Taurat (3:13)
• Kuasa salib melepaskan kita dari kuasa daging (2:20; 5:24)
• Kuasa salib melepaskan kita dari kuasa dunia (6:14)
• Kuasa salib melepaskan kita dari perbudakan hukum Taurat (4:4 – 7)
• Kuasa salib membuka pintu untuk menjadi anak-anak perjanjian dan ahli waris melalui Kristus (3:14; 4:7)
• Kuasa salib membawa kita kepada langkah-langkah kemenangan melalui buah Roh (5:22 – 25)

Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Salam pendahuluan (1:1 – 5)
• Injil yang dinyatakan Allah kepada Paulus adalah satu-satunya yang benar (1:6 – 2:21)
• Bukan mereka yang melakukan hukum Taurat melainkan mereka yang beriman kepada Kristus yang akan diterima oleh Allah (3:1 – 5:1)
• Kehidupan orang Kristen dalam iman, pengharapan dan kasih di bawah pimpinan Roh Kudus (5:2 – 6:10)
• Salam penutup dan peringatan terakhir (6:11 – 18)

Surat Efesus
Kota Efesus adalah ibu kota propinsi Asia Kecil, kota termaju dan pusat perniagaan di propinsi itu. Bahasa Yunani menjadi bahasa pengantar dan kebudayaan Yunani-pun berkembang pesat. Kota Efesus terkenal dengan kuil-kuil dewi Artemis yang menjadi pusat percabulan.
Rasul Paulus sendiri sudah membangun dan melayani jemaat Efesus selama tiga tahun dalam perjalanan pekabaran Injilnya yang ketiga. Kebanyakan jemaat adalah non-Yahudi. Dalam surat ini Paulus menerangkan doktrin “tubuh Kristus” yang mempunyai kedudukan yang mulia di sorga bersama-sama dengan Kristus. Selain itu Paulus menasihatkan untuk saling berdamai dan manfaat karunia adalah untuk memperlengkapi orang kudus bagi pelayanan dan pembangunan tubuh Kristus.
Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Salam pembukaan (1:1 – 2)
• Rencana Allah bagi umat-Nya (1:3 – 3:21)
• Kelakuan yang sepatutnya dipegang oleh anak-anak Tuhan (4:1 – 6:9)
• Konflik dalam peperangan rohani (6:10 – 20)
• Salam penutup (6:21 – 24)

Surat Filipi
Kota Filipi berada di Makedonia. Banyak orang Roma tinggal di sana. Pada umumnya bahasa dan agamanya adalah Yunani. Filipi merupakan tempat bertemu dan bercampurnya kebudayaan dari Eropa dan Asia Kecil. Jemaat Filipi adalah hasil dari penginjilan Paulus di Makedonia. Rupa-rupanya tidak ada teguran dari Paulus bagi jemaat Filipi, melainkan hanya nasihat untuk memelihara persekutuan dengan kerendahan hati.
Doktrin yang diajarkan Paulus mengenai keadaan Kristus adalah sbb:
• Keadaan Kristus dalam kemuliaan semula (2:5 – 6)
• Penjelmaan Kristus (2:6 – 7)
• Kematian Kristus (2:8)
• Kemuliaan Kristus yang semula ada pada-Nya dikembalikan kepada-Nya (2:9)
• Kemuliaan Kristus yang akan dinyatakan pada akhir zaman, di mana Ia akan menjadi Raja di atas segala raja, dan semua orang akan berlutut di hadapan-Nya (2:10 – 11)

Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Pendirian orang Kristen (1:1 – 30)
• Nasihat-nasihat bagi jemaat Filipi (2:1 – 4:9)
• Paulus telah belajar untuk mencukupkan diri dalam segala keadaan (4:10 – 20)

Surat Kolose
Pada saat menulis surat ini, Paulus belum pernah mengunjunginya. Sebagian besar jemaat Kolose adalah non-Yahudi. Maksud Paulus menulis surat kepada jemaat Kolose adalah untuk membimbing mereka yang telah disesatkan ajaran-ajaran bidat berupa campuran agama Yahudi dan agama kafir.

Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Pengucapan salam kepada jemaat di Kolose (1:1 – 8)
• Doa Paulus untuk mereka (1:9 – 11)
• Pokok-pokok doktrin mengenai keunggulan Kristus (1:12 – 29)
• Kepenuhan Kristus terwujut dalam anak-anak-Nya (2:1 – 23)
• Tanggalkan manusia lama dan kenakan manusia baru (3:1 – 11)
• Salam penutup dari Paulus (4:7 – 18)

Surat Pertama Tesalonika
Kota Tesalonika adalah kota kedua di Makedonia yang menjadi pusat perdagangan dan pemerintahan. Penduduknya adalah gabungan antara orang Romawi, Yunani, dan Yahudi. Maksud Paulus dalam menulis surat adalah untuk:
• Menegur dosa kedagingan dari agama kafir berupa percabulan yang belum ditinggalkan (4:2 – 7)
• Sebagian belum mengerti tangging-jawab terhadap Tuhan dan sesama (4:10 – 12)
• Mengkoreksi salah paham mengenai kedatangan Tuhan yang kedua kalinya (4:13 – 18)

Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Jemaat di Tesalonika (1:1 – 10)
• Pelayanan Paulus dan Timotius di antara mereka (2:1 – 3:13)
• Instruksi-instruksi berkenaan dengan kedatangan Kristus (4:1 – 12)
• Nasihat terakhir dan salam penutup (5:12 – 28)

Surat Kedua Tesalonika
Dalam waktu beberapa bulan setelah surat pertama, Paulus kembali menulis surat karena mendengar adanya surat palsu yang membingungkan jemaat. Surat palsu itu mengatakan bahwa hari Tuhan telah tiba, padahal hal itu masih dinantikan sampai sekarang. Selain itu ada “ilham roh” yang palsu, yang menyesatkan mereka.

Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Salam dari Paulus kepada jemaat di Tesalonika (1:1 – 2)
• Doa Paulus bagi jemaat itu (1:3 – 6)
• Perbedaan-perbedaan mengenai kedatangan Kristus untuk menyambut anak-anak-Nya (1:7 – 12)
• Persoalan-persoalan mengenai si pendurhaka itu (2:1 – 12)
• Kesempatan-kesempatan bagi anak-anak Tuhan (2:13 – 17)
• Pesan-pesan Paulus yang terakhir (3:1 – 15)
• Salam penutup dari Paulus (3:16 – 18)

Surat Pertama Timotius
Surat Paulus kepada Timotius, Titus dan Filemon adalah surat-surat penggembalaan. Paulus menulis kepada gembala jemaat dalam menghadapi kerusuran dan kelemahan. Selain itu Paulus juga mengatur administrasi dan membentuk tanggung-jawab para penatua dan diaken. Surat ini ditulis dalam perjalanan pekabaran Injilnya yang pertama. Paulus memberikan petunjuk dan pesan mengenai hal-hal yang harus diperbaiki dalam jemaat di Efesus.

Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Pendahuluan (1:1 – 2)
• Paulus yang dulu menganiaya jemaat, sekarang dipercayakan Injil Tuhan (1:12 – 18)
• Himeneus dan Alexander diserahkan kepada iblis (1:19 – 20)
• Cara berdoa dalam kebaktian dan doa pribadi (2:1 – 16)
• Syarat-syarat yang khusus bagi penilik jemaat dan diaken (3:1 – 16)
• Beberapa pesan Paulus kepada Timotius (4 – 6)
• Salam penutup (6:20 – 21)

Surat Kedua Timotius
Pada saat menulis surat ini Paulus sedang berada dalam penjara untuk yang kedua kalinya. Dalam penderitaannya, semangat dan iman Paulus tidak berkurang bahkan dia lebih mengutamakan pelayanan Timotius dari pada memikirkan masalahnya sendiri. Ketika menulis surat ini Paulus sadar bahwa waktunya hanya tinggal sedikit.

Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Pendahuluan: kasih mesra diantara Paulus dan Timotius (1:1 – 5)
• Instruksi-instruksi pada Timotius yang sedang menghadapi pencobaan dan kemurtadan (1:6 – 2:26)
• Kemurtadan pada akhir zaman (3:1 – 4:5)
• Pidato perpisahan Paulus (4:6 – 8)
• Pesan-pesan Paulus yang terakhir (4:9 – 18)
• Salam penutup (4:19 – 22)

Surat Titus
Titus adalah seorang hamba Allah yang berasal dari Yunani. Bagi jemaat Korintus, pelayanan Titus baik dan benar. Sedangkan di Kreta, Titus diutus untuk menyelesaikan perselisihan dan kerusuhan di antara jemaat-jemaat. Setelah selesai tugasnya di Kreta, Titus ditugaskan melayani di Nikopolis. Surat ini ditulis oleh Paulus bagi Titus ketika dia berada di Kreta. Paulus mengharapkan suatu pembaharuan dalam jemaat-jemaat di Kreta melalui pelayanan Titus.

Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Salam pembukaan (1:1 – 3)
• Pelayanan yang dipercayakan kepada Titus (1:4 – 16)
• Ajaran yang menguatkan iman (2:1 – 15)
• Pesan-pesan terakhir (3:1 – 14)


Surat Filemon
Surat Paulus kepada Filemon ditulis pada waktu Paulus berada dalam penjara di Roma. Maksud penulisan surat ini adalah untuk menyelamatkan budak Filemon (Onesimus) yang melarikan diri. Menurut hukum Roma, Onesimus dapat dihukum mati oleh tuannya. Sementara itu, dalam pelariannya, Onesimus dimenangkan bagi Tuhan oleh Paulus sehingga Paulus menulis surat untuk memperdamaikan kedua orang ini.

Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Salam kepada Filemon dan kepada jemaat di rumahnya (1 – 3)
• Mengenai pribadi Filemon, ia dipuji (4 – 7)
• Mengenai pribadi Onesimus, Paulus mengajukan permohonan baginya (8 – 17)
• Mengenai pribadi Paulus, ia menjanjikan jaminan untuk mengganti kerugian Filemon (18 – 22)
• Salam penutup dari Paulus dan teman-teman sekerjanya (23 – 25)

Surat Ibrani
Penulis kitab Ibrani tidak diketahui dengan pasti. Salah satu dugaan kuat adalah Paulus sebagai penulisnya. Surat ini dialamatkan kepada orang Yahudi yang sudah percaya. Maksud yang utama adalah membuktikan akan keunggulan kehidupan di dalam Kristus. Paulus membuktikan bahwa Kristus telah menggenapkan Taurat dan pelayanan dalam Injil lebih mulia daripada pelayanan dalam Taurat.

Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Yesus Kristus lebih mulia dari nabi-nabi (1:1 – 3)
• Yesus Kristus lebih mulia daripada malaikat-malaikat (1:4 – 2:18)
• Yesus Kristus lebih mulia daripada Musa dan Yosua (3:1 – 4:13)
• Keimaman-Nya lebih mulia daripada keimaman Harun (4:14 – 10:39)
• Saksi-saksi bagaikan awan yang mengelilingi kita (11:1 – 12:29)
• Janganlah turut terlibat dalam kelakuan dunia, melainkan tunduklah kepada Allah dalam segala hal (13:1 – 25)

Surat Yakobus
Penulis surat ini adalah Yakobus saudara Yesus. Pada mulanya Yakobus tidak percaya sebelum kebangkitan-Nya. Yakobus menjadi pemimpin jemaat di Yerusalem dan mati syahid tahun 62. Surat ini ditujukan pada keduabelas suku di perantauan, yaitu orang Kristen dari bangsa Yahudi yang mengalami banyak penderitaan. Jadi maksud Yakobus sebagai penulis adalah:
• Menghibur mereka yang menderita
• Mengajar dan menegor mereka yang menyeleweng
• Membuktikan hubungan di antara perbuatan dan iman, di mana perbuatan menjadi bukti dari iman (iman tanpa perbuatan adalah mati).

Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Salam pendahuluan (1:1)
• Pencobaan-pencobaan yang dialami mempunyai segi kebahagiaan (1:2 – 18)
• Pendengar dan pelaku Firman Tuhan (1:19 – 27)
• Iman kita dibuktikan dengan perbuatan kita (2:1 – 26)
• Ucapan-ucapan kita menyatakan iman kita (3:1 – 18)
• Persahabatan dengan dunia menjadi tantangan bagi iman kita (4:1 – 5:11)
• Doa yang sangat besar kuasanya (5:12 – 18)
• Penutup, kesempatan bagi orang yang sesat (5:19 – 20)

Surat Pertama Petrus
Penulis surat ini adalah Simon Petrus, salah satu dari kedua belas murid Yesus. Surat ini ditulis menjelang ajalnya sekitar tahun 64 – 67. Pada umumnya Petrus dan Yakobus melayani bangsa bersunat dan Paulus bangsa tidak bersunat. Surat ini menampakkan latar belakang Yudaisme. Petrus meninggal secara syahid di Roma di bawah kaisar Nero dengan di salibkan dengan kepalanya di bawah sebelum tahun 70.
Latar belakang maksud penulisan surat ini adalah untuk menjelaskan adanya anggapan beberapa orang percaya yang menganggap ada perbedaan asas-asa kepercayaan mereka tentang keadaan agama Yahudi sebagaimana terbentang dalam PL. Jadi maksud utama surat ini adalah untuk menghilangkan kesalah-pahaman itu dan maksud yang kedua adalah untuk menguatkan iman dan menghibur mereka yang sedang menderita dan yang tersebar ke mana-mana oleh karena kepercayaan mereka kepada Kristus.

Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Salam pembukaan (1:1 – 2)
• Cara menanggung berbagai-bagai pencobaan dapat membuktikan iman dan pengharapan anak-anak Tuhan (1:3 – 12)
• Hiduplah sebagai orang yang hendak mewarisi kemuliaan Kristus (1:13 – 2:25)
• Kelakukan anak-anak Tuhan di antara sesamanya (3:1 – 4:19)
• Petrus membicarakan penggembalaan (5:1 – 11)
• Salam penutup (5:12 – 14)

Surat Kedua Petrus
Dalam surat ini Petrus bernubuat akan adanya guru-guru palsu, sedangkan Yudas mencatat genapnya nubuatan itu. Petrus banyak menulis tentang penyelewengan-penyelewengan berupa ajaran sesat, hari penghakiman yang akan datang, hukuman bagi penyesat-penyesat.

Ciri-ciri khas surat ini adalah:
• Pengenalan akan Kristus diuraikan dalam 1:2, 3, 5; 2:20 – 21; 3:18
• Peringatan akan kekayaan dalam kerajaan kekal diuraikan dalam 1:12, 13, 15; 3:1, 2.
• Kebinasaan orang yang murtad terhadap Allah, 1`:4; 2:1, 6, 9, 12, 19; 3:16 – 17.

Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Salam dari Petrus (1:1 – 2)
• Panggilan kepada kedewasaan dalam Kristus (1:3 – 15)
• Keunggulan berita Petrus karena itulah ilham dari Allah (1:16 – 21)
• Nabi-nabi dan guru palsu (2:1 – 22)
• Waspadalah supaya jangan kamu tersesat pada masa menjelang kedatangan Tuhan (3:1 – 18)

Surat Pertama Yohanes
Surat-surat Yohanes kira-kira ditulis pada tahun 90 di Efesus. Dalam surat ini ada tiga saran yang diberikan oleh Yohanes yaitu kebenaran Tuhan yang dialami oleh anak-anak Tuhan, kasih Allah yang berfungsi di antara sesama anak-anak Tuhan, yang menjadi tanda mutlak bagi kepercayaan seseorang, dan kepercayaanyang dipegang dengan keyakinan akan Anak Allah sebagai penyelamat dunia yang tunggal.
Maksud Yohanes dalam suratnya yang pertama ini adalah:
• Supaya sukacita kami menjadi sempurna (1:4)
• Supaya kamu jangan berbuat dosa (2:1)
• Berkaitan dengan orang-orang yang berusaha menyhesatkan, agar jemaat tetap tinggal di dalam Dia (2: 26 – 27)
• Supaya kamu tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal (5:13)
Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Kesaksian Yohanes terhadap kewibawaan Firman yang hidup (1:1 – 4)
• Allah adalah terang dunia (1:5 – 2:27)
• Persekutuan anak-anak Tuhan dalam kasih-Nya (2:28 – 4:21)
• Mempraktekkan iman (5:1 – 20)

Surat Kedua dan Ketiga Yohanes
Surat kedua Yohanes ditujukan kepada keluarga tertentu. Sedangkan surat ketiga Yohanes ditujukan kepada Gayus yang menyerahkan harta dan bakatnya untuk melayani Tuhan. Baik surat kedua maupun ketiga Yohanes membahas kesediaan menerima tamu, kemurahan anak-anak Tuhan yang disalah-gunakan guru-guru palsu, dan nasihat untuk memperbaiki kehidupan orang Kristen.

Garis besar kitab surat kedua Yohanes adalah sbb:
• Salam pendahuluan (1 – 3)
• Berjalan dalam kebenaran dan dalam kasih (4 – 6)
• Waspadalah kepada ajaran yang sesat (7 – 11)
• Salam penutup (12 – 13)

Garis besar kitab surat ketiga Yohanes adalah sbb:
• Salam pendahuluan (1 – 4)
• Keramahan dan kebenaran Gayus dipuji (5 – 8)
• Dakwaan terhadap Diotrefes (9 – 11)
• Kebaikan Demetrius dipuji (12)
• Salam penutup kepada Gayus pribadi (13 – 15)

Surat Yudas
Penulis surat ini adalah Yudas, saudara Tuhan Yesus dan saudara Yakobus (penulis surat Yakobus). Surat ini ditujuikan kepada suatu jemaat Kristen tertentu atau kepada semua orang Kristen. Maksud yang ingin disampaikan adalah memperingatkan anak-anak Tuhan terhadap bahaya menghadapi guru-guru palsu yang menyusup masuk di antara mereka. Selain itu Yudas juga menasihati mereka akan kewajiban dalam membangun diri mereka di atas dasar iman yang paling suci dan untuk berdoa dalam Roh Kudus.

Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Salam pembukaan dan maksud si penulis surat (1 – 4)
• Hukuman Allah pada masa lampau (5 – 7)
• Sikap-sikap mereka yang sesat (8 – 13)
• Penyesat-penyesat itu menyelundup masuk untuk menjilat orang (14 – 16)
• Nasihat-nasihat terakhir dan salam penutup (17 – 25)

Surat Wahyu
Penulis surat ini adalah Yohanes, murid Tuhan Yesus yang dikasihi-Nya. Kata wahyu artinya “rahasia yang dinyatakan”. Rahasia yang dimaksud adalah nubuat-nubuat yang diberikan melalui simbol-simbol atau kiasan-kiasan yang melambangkan apa yang akan terjadi di akhir zaman. Surat Wahyu ini berasal dari penglihatan yang diterima Yohanes di Pulau Patmos kira-kira tahun 95 – 96.
Surat nubuat ini menyatakan tentang bagaimana kembali-Nya Kristus ke dunia ini terlaksana, penggenapan nubuat-nubuat pada waktu kepicikan besar itu, penghakiman dan hukuman yang akan dijatuhkan ke atas bangsa-bangsa dunia yang tidak percaya, kebinasaan iblis dengan segala penguasanya, dan kemuliaan di sorga yang akan diwarisi oleh semua anak Tuhan.
Dalam menafsirkan surat Wahyu, ada empat macam tafsiran yaitu:
• Golongan Preteristis.
Beranggapan bahwa sebagian besar surat Wahyu telah digenapi dalam sejarah gereja pada abad pertama.
• Golongan Historistis.
Beranggapan bahwa surat Wahyu adalah penggenapan pokok-pokok nubuat yang penting. Penggenapan yang terjadi sejak para rasul sampai akhir zaman dicocokkan kepada peristiwa sejarah yang terjadi dari zaman dahulu sampai masa ini.
• Golongan Idealis.
Tidak menerima surat Wahyu sebagai nubuat, melainkan ajaran rohani dengan kiasan-kiasan.
• Golongan Futuristis.
Beranggapan bahwa sebagian besar isi surat adalah nubuat-nubuat tentang peristiwa yang akan terjadi pada akhir zaman (4 – 22). Sedangkan Wahyu 2 – 3 adalah tujuh surat kepada jemaat-jemaat yang ditafsirkan sebagai tujuh babak dalam gereja.

Garis besar kitab ini adalah sbb:
• Prakata (1:1 – 8)
• Penglihatan pertama (1:9 – 3:22)
• Tahta di sorga dan puji-pujian di sekelilingnya (4)
• Ketujuh materai (5:1 – 8:1)
• Ketujuh sangkakala (8:2 – 14:20)
• Ketujuh malaikat dengan ketujuh cawan murka Allah (15 – 16)
• Rahasia Babel (17)
• Hukuman atas Babel (18:1 – 19:5)
• Kemenangan yang terakhir dan penyempurnaan segala sesuatu (19:6 – 21:8)
• Yerusalem baru dan suasana di Yerusalem Baru (21:9 – 22:5)
• Ajakan yang terakhir (22:6 – 17)
• Pesan-pesan yang terakhir (22:18 – 21)



Analisa Buku
Kekuatan Buku
1. Ringkas dan sistematis penyajian setiap bahan-bahan yang diberikan.
2. Memberikan analisa singkat pada tiap-tiap materi yang penting. Misalnya analisa Injil Matius (halaman 18 – 26) berisikan macam-macam hal-hal yang menarik dalam Injil Matius.
3. Sebelum masuk dalam pembahasan materi, penulis memberikan pendahuluan berupa pembahasan zaman antara PL dan PB.
4. Isi buku sangat mudah dimengerti siapapun juga karena menggunakan kalimat-kalimat yang sederhana.

Kelemahan Buku
1. Pembahasan materi terlalu singkat bagi kaum akademisi. Buku ini hanya berisi sekitar 180 halaman.
2. Pembahasan kitab Wahyu tidak memberikan pandangan eskalotogi yang berbeda. Misalnya pandangan tentang kerajaan seribu tahun (halaman 179-180) tidak memberikan penjelasan bahwa sesungguhnya ada beberapa penafsiran tentang hal itu.

Hal-hal Baru
1. Penyajian tentang zaman antara PL dan PB memberikan suatu perspektif pemikiran yang baru dalam memahami Alkitab secara keseluruhan.

Saran
1. Meng-up to date buku ini. Tidak jelas kapan penulisan buku, walau kelihatannya sudah cukup lama.
2. Buku ini sangat cocok digunakan sebagai buku ajar pengantar PB bagi kaum awam.

Penutup
Secara umum buku ini sangat baik sebagai pengantar PB. Buku ini sangat sistematis dan mudah dimengerti. Penulis telah mensintesiskan berbagai data-data menjadi sebuah buku yang ringkas dan berbobot. Kiranya kerja keras penulis mendapatkan apresiasi yang sesuai dan biarlah semua kemuliaan hanya bagi Dia.

No comments: